Pemeliharaan Ayam KUB: Panduan Lengkap untuk Hasil Maksimal
Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan salah satu inovasi unggas lokal yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung. Dengan karakteristik pertumbuhan yang lebih cepat, efisiensi pakan yang baik, dan kualitas daging serta telur yang setara dengan ayam kampung tradisional, ayam KUB menjadi pilihan menarik bagi peternak. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, pemeliharaan yang tepat dan konsisten sangatlah krusial. Artikel ini akan membahas tuntas berbagai aspek pemeliharaan ayam KUB agar Anda dapat meraih kesuksesan dalam beternak.
1. Kandang yang Ideal
Pemilihan dan desain kandang yang tepat adalah fondasi utama dalam pemeliharaan ayam KUB. Ayam KUB membutuhkan ruang yang cukup dan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah stres dan penyakit. Kepadatan kandang yang ideal adalah sekitar 8-10 ekor per meter persegi untuk masa pertumbuhan awal, dan dapat dikurangi menjadi 6-8 ekor per meter persegi saat ayam mencapai usia dewasa.
Konstruksi Kandang: Gunakan bahan yang kuat namun terjangkau, seperti bambu, kayu, atau kombinasi kawat dan kayu. Pastikan dinding kandang tidak terlalu rapat untuk memungkinkan ventilasi yang baik, namun tetap melindungi ayam dari predator dan cuaca ekstrem. Lantai kandang sebaiknya ditinggikan dari tanah untuk menghindari kelembaban berlebih.
Alas Kandang (Litter): Penggunaan alas kandang sangat penting untuk menyerap kelembaban, kotoran, dan menjaga suhu kandang. Bahan yang umum digunakan antara lain sekam padi, serutan kayu, atau jerami kering. Ketebalan alas kandang idealnya 5-10 cm dan perlu diaduk serta diganti secara berkala untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ayam.
Penerangan dan Pemanasan: Ayam KUB, terutama di fase awal, membutuhkan sumber panas. Gunakan pemanas seperti bohlam atau pemanas khusus (brooder) dengan suhu sekitar 32-35°C pada minggu pertama, lalu turunkan secara bertahap. Penerangan juga berperan penting dalam mendorong nafsu makan dan aktivitas ayam.
2. Pakan Berkualitas dan Jadwal Pemberian
Nutrisi yang tepat adalah kunci pertumbuhan dan produktivitas ayam KUB. Kebutuhan nutrisi ayam KUB berbeda-beda sesuai dengan fase pertumbuhannya. Sejak DOC (Day Old Chick) hingga usia 4 minggu, ayam membutuhkan pakan starter yang kaya protein (sekitar 20-22%). Setelah itu, beralih ke pakan grower dengan kandungan protein 16-18% hingga usia 8 minggu. Untuk ayam dara atau indukan, pakan layer dengan protein 17-19% dan kalsium yang cukup dibutuhkan.
Jenis Pakan: Anda bisa menggunakan pakan pabrikan yang sudah diformulasikan sesuai kebutuhan nutrisi, atau meramu sendiri dengan campuran jagung, dedak, bungkil kedelai, dan suplemen lainnya. Pastikan pakan selalu dalam kondisi segar dan tidak berjamur.
Jadwal Pemberian: Pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara teratur, biasanya 3-4 kali sehari. Pastikan tempat pakan selalu tersedia dan bersih. Jangan memberikan pakan berlebih yang bisa terbuang dan menjadi sarang kuman.
Air Minum Bersih: Ketersediaan air minum bersih dan segar adalah prioritas utama. Ganti air minum setiap hari dan bersihkan wadah minumnya secara rutin untuk mencegah kontaminasi bakteri.
3. Manajemen Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Kesehatan ayam adalah aset terpenting. Pencegahan penyakit jauh lebih efektif dan ekonomis dibandingkan pengobatan. Program biosekuriti yang ketat harus diterapkan.
Vaksinasi: Ikuti program vaksinasi yang direkomendasikan oleh dinas peternakan setempat atau dokter hewan. Vaksinasi penting untuk melindungi ayam dari penyakit seperti ND (Newcastle Disease), IB (Infectious Bronchitis), dan Marek.
Sanitasi Kandang: Lakukan pembersihan kandang secara rutin, mulai dari litter, tempat pakan, hingga tempat minum. Lakukan desinfeksi kandang secara berkala, terutama setelah ada ayam yang sakit atau sebelum memasukkan populasi baru.
Pengawasan Harian: Amati perilaku ayam setiap hari. Perhatikan tanda-tanda awal penyakit seperti lesu, nafsu makan menurun, batuk, bersin, atau kotoran yang tidak normal. Segera pisahkan ayam yang sakit untuk mencegah penularan.
Pengendalian Hama: Jauhkan kandang dari tikus, ular, dan burung liar yang bisa menjadi vektor penyakit.
4. Manajemen Pertumbuhan dan Panen
Ayam KUB memiliki keunggulan dalam pertumbuhan. Untuk pemeliharaan pedaging, ayam KUB siap panen pada usia 10-12 minggu dengan bobot rata-rata mencapai 1.5-2 kg. Sementara untuk tujuan pembibitan, pemeliharaan dilakukan lebih lama.
Seleksi Bibit: Pilih DOC yang sehat, aktif, dan berasal dari indukan yang berkualitas.
Monitoring Bobot: Timbang bobot ayam secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan mengevaluasi efektivitas pakan.
Manajemen Panen: Lakukan panen pada waktu yang tepat sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Pastikan proses panen dilakukan dengan tenang untuk meminimalkan stres pada ayam.
Pemeliharaan ayam KUB membutuhkan perhatian terhadap detail di setiap aspek, mulai dari kandang, pakan, hingga kesehatan. Dengan menerapkan panduan ini secara konsisten, Anda dapat meningkatkan produktivitas, meminimalkan kerugian, dan meraih keuntungan maksimal dari usaha ternak ayam KUB Anda. Selamat beternak!