Pertalite, bahan bakar minyak dengan angka oktan 90, merupakan pilihan utama bagi mayoritas pengguna sepeda motor di Indonesia. Keputusan untuk menggunakan Pertalite seringkali didasarkan pada efisiensi biaya harian. Namun, tidak semua mesin motor dirancang untuk performa optimal dengan jenis bahan bakar ini. Memahami motor yang cocok pakai Pertalite adalah kunci untuk menjaga kesehatan mesin sekaligus memaksimalkan efisiensi.
Memahami Kebutuhan Oktan Mesin Motor
Angka oktan menunjukkan ketahanan bahan bakar terhadap kompresi sebelum terjadi detonasi (ngelitik). Semakin tinggi rasio kompresi mesin, semakin tinggi pula oktan yang dibutuhkan. Mesin modern dengan teknologi kompresi tinggi (biasanya di atas 11:1) idealnya memerlukan bahan bakar beroktan minimal 92 (Pertalite Plus/Pertamax) atau bahkan 95 (Pertamax Turbo) untuk mencegah kerusakan jangka panjang akibat 'ngelitik'.
Lantas, motor apa sajakah yang paling bersahabat dengan Pertalite (Oktan 90)? Secara umum, motor-motor yang dirancang untuk pasar massal dengan teknologi kompresi standar adalah target utama pengguna setia bahan bakar ini.
Kategori Motor yang Ideal Menggunakan Pertalite
Motor yang umumnya dirancang dengan rasio kompresi di kisaran 9.5:1 hingga 10.5:1 sangat cocok menggunakan Pertalite tanpa menimbulkan masalah signifikan. Berikut adalah beberapa kategori motor yang biasanya masuk dalam kriteria ini:
1. Motor Bebek Entry-Level dan Menengah
Sebagian besar motor bebek yang beredar di pasaran, terutama yang fokus pada efisiensi bahan bakar dan mobilitas harian, dirancang untuk toleran terhadap oktan 90. Mesin mereka cenderung memiliki kompresi yang lebih rendah dibandingkan motor sport kelas atas. Contohnya termasuk model-model 110cc hingga 150cc yang mengutamakan irit. Penggunaan Pertalite pada motor jenis ini umumnya memberikan performa yang stabil.
2. Motor Matic (Skutik) Harian
Ini adalah pengguna Pertalite terbesar. Mayoritas skutik 125cc hingga 160cc yang didominasi oleh pasar domestik dirancang untuk penggunaan sehari-hari dengan kebutuhan daya yang tidak terlalu agresif. Teknologi injeksi yang disematkan pada motor matic modern telah disesuaikan agar dapat bekerja baik dengan bahan bakar standar seperti Pertalite. Jika motor matic Anda belum termasuk tipe performa tinggi atau tipe 'big skutik', Pertalite adalah pilihan yang ekonomis.
3. Motor Sport dan Naked Bike dengan Rasio Kompresi Standar
Tidak semua motor sport harus minum oktan tinggi. Motor sport kelas 150cc hingga 200cc, terutama yang populer untuk pemula, seringkali masih masuk dalam zona aman Pertalite. Produsen biasanya menyertakan rekomendasi bahan bakar pada buku manual. Jika rekomendasi minimum adalah 90, maka Pertalite dapat digunakan. Namun, perlu diingat bahwa untuk tarikan maksimal, bahan bakar di atasnya mungkin lebih ideal.
Tanda-Tanda Mesin yang Kurang Cocok Pakai Pertalite
Meskipun banyak motor cocok, beberapa motor modern berkapasitas besar atau motor performa tinggi akan mengalami gejala jika dipaksa minum Pertalite. Waspadai tanda-tanda berikut:
- Ngelitik (Knocking): Suara seperti dentuman logam ringan saat berakselerasi. Ini adalah tanda paling jelas bahwa kompresi terlalu tinggi untuk oktan bahan bakar yang digunakan.
- Tenaga Menurun: Akselerasi terasa berat dan kurang responsif, karena pembakaran tidak terjadi secara sempurna.
- Konsumsi BBM Boros: Mesin harus bekerja lebih keras untuk mencapai tenaga yang sama, sehingga secara tidak langsung konsumsi BBM justru meningkat.
Tips Penggunaan Pertalite yang Aman
Jika motor Anda termasuk dalam kategori yang cocok pakai Pertalite, ada beberapa tips perawatan agar mesin tetap awet:
- Perhatikan Buku Manual: Selalu jadikan buku manual sebagai acuan utama terkait spesifikasi bahan bakar yang direkomendasikan pabrikan.
- Pemakaian Harian: Pertalite paling optimal untuk motor yang digunakan secara rutin dalam jarak tempuh harian yang tidak menuntut putaran mesin tinggi terus-menerus.
- Cek Busi Secara Berkala: Pastikan busi dalam kondisi prima. Busi yang kotor atau aus dapat mempengaruhi kualitas pembakaran meskipun bahan bakarnya sudah sesuai.
- Jangan Biarkan Terlalu Lama: Bahan bakar dengan kandungan aditif yang lebih sedikit (dibandingkan oktan tinggi) sebaiknya tidak dibiarkan menumpuk terlalu lama di tangki motor yang jarang dipakai.
Kesimpulannya, Pertalite adalah bahan bakar yang sangat ekonomis dan cocok untuk sebagian besar motor harian di Indonesia, terutama motor bebek dan matic dengan teknologi kompresi standar. Selama rasio kompresi mesin motor Anda berada dalam ambang batas yang toleran terhadap Oktan 90, Anda dapat menggunakannya tanpa perlu khawatir berlebihan mengenai kesehatan mesin motor.