Atom adalah unit dasar materi yang menyusun segala sesuatu di alam semesta. Memahami atom bukan hanya penting dalam kimia, tetapi juga dalam fisika, biologi, dan ilmu material. Meskipun konsep atom seringkali divisualisasikan secara sederhana—seperti model bola—struktur sebenarnya jauh lebih kompleks dan beragam. Atom memiliki inti padat yang mengandung proton (bermuatan positif) dan neutron (tanpa muatan), dikelilingi oleh awan elektron (bermuatan negatif) yang bergerak dalam orbit atau orbital tertentu.
Inti atom, atau nukleus, adalah pusat massa atom. Massa atom hampir seluruhnya terkonsentrasi di sini. Jumlah proton dalam inti menentukan nomor atom ($Z$), yang secara definitif mengidentifikasi unsur kimia tersebut. Sebagai contoh, setiap atom karbon selalu memiliki enam proton. Neutron berfungsi untuk menstabilkan inti, terutama pada atom yang lebih berat, karena tolakan elektrostatik antara proton yang bermuatan positif perlu diimbangi.
Sementara itu, elektron mengelilingi inti. Dalam atom netral, jumlah elektron sama dengan jumlah proton. Elektron menempati tingkat energi diskret yang sering disebut sebagai kulit atau orbital. Konfigurasi elektron inilah yang menentukan bagaimana atom akan berinteraksi dan membentuk ikatan kimia dengan atom lain.
Klasifikasi atom yang paling mendasar adalah berdasarkan unsur kimia, yang ditentukan oleh nomor atomnya. Saat ini, kita mengenal lebih dari seratus unsur yang tersusun dalam Tabel Periodik. Setiap unsur memiliki karakteristik atom uniknya sendiri.
Tidak semua atom dari unsur yang sama memiliki massa yang persis sama. Di sinilah konsep isotop dan ion menjadi relevan. Ini adalah dua "macam" variasi atom yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan.
Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama (memiliki jumlah proton yang sama) tetapi berbeda jumlah neutronnya. Karena jumlah neutron bervariasi, massa atomnya berbeda. Contoh paling terkenal adalah isotop Karbon: Karbon-12 (stabil, 6 proton, 6 neutron), Karbon-13 (stabil, 6 proton, 7 neutron), dan Karbon-14 (radioaktif, 6 proton, 8 neutron). Isotop radioaktif, seperti Karbon-14, digunakan secara luas dalam penanggalan arkeologi.
Atom menjadi ion ketika ia kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron dari kulit terluarnya, sehingga kehilangan sifat netralnya dan menjadi bermuatan listrik.
Pembentukan ion sangat penting karena interaksi elektrostatik antar ion inilah yang membentuk ikatan ionik dan memungkinkan terbentuknya senyawa kimia seperti garam dapur (NaCl).
Pemahaman kita tentang macam-macam atom terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Model atom telah berevolusi dari model 'puding kismis' Dalton, model 'planet' Rutherford, hingga model Bohr yang memperkenalkan tingkatan energi kuantisasi. Model modern, berdasarkan mekanika kuantum (model awan elektron), menggambarkan probabilitas keberadaan elektron daripada lintasannya yang pasti. Model ini menjelaskan mengapa atom menunjukkan perilaku kimia yang sangat spesifik, membuka jalan bagi pengembangan teknologi seperti laser dan semikonduktor. Kesimpulannya, meskipun dasarnya sama—inti dan elektron—variasi dalam jumlah partikel subatomik menciptakan keragaman materi yang luar biasa di sekitar kita.