Visualisasi Molekul Gas Alam C H H H H Molekul Metana (CH4)

Ilustrasi representatif molekul utama gas alam.

Jenis-Jenis Gas Alam Berdasarkan Komposisi Kimia

Gas alam adalah sumber energi fosil yang sangat penting dalam rantai pasok energi global. Meskipun seringkali disebut sebagai entitas tunggal, gas alam sebenarnya merupakan campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon dan non-hidrokarbon. Komposisi spesifik gas alam sangat bervariasi tergantung dari reservoir geologis tempat ia ditemukan. Variasi ini menentukan klasifikasi serta aplikasi utama dari gas alam tersebut.

Secara umum, gas alam didominasi oleh senyawa hidrokarbon ringan, namun kehadiran komponen lain—seperti nitrogen, karbon dioksida, dan senyawa sulfur—memerlukan proses pemurnian yang spesifik sebelum gas dapat didistribusikan dan digunakan secara komersial. Pemahaman mengenai jenis-jenis gas alam sangat esensial bagi industri hulu (eksplorasi dan produksi) hingga hilir (pengolahan dan konsumsi).

1. Gas Alam Basah (Wet Natural Gas)

Gas alam basah adalah jenis gas yang mengandung proporsi signifikan dari hidrokarbon yang lebih berat daripada metana. Komponen utama dalam gas alam basah adalah kelompok yang dikenal sebagai Natural Gas Liquids (NGLs). NGLs ini adalah hidrokarbon yang berada dalam fase cair pada kondisi permukaan setelah pemrosesan.

Komponen utama NGLs meliputi:

Karena mengandung nilai jual yang tinggi dalam bentuk cair (seperti LPG dari propana dan butana), gas alam basah memerlukan fasilitas pemisahan (pemrosesan) yang lebih intensif di fasilitas pemisahan gas alam (Natural Gas Processing Plant) sebelum metana utamanya dapat dialirkan melalui pipa transmisi.

2. Gas Alam Kering (Dry Natural Gas)

Kebalikan dari gas basah, gas alam kering hampir seluruhnya terdiri dari metana ($\text{CH}_4$), yang merupakan komponen utama gas alam dengan nilai kalor tertinggi dan paling stabil untuk distribusi pipa standar. Gas alam kering telah melalui proses pemisahan NGLs di lapangan atau di fasilitas pemrosesan terpusat.

Karakteristik utama gas alam kering adalah:

Gas kering umumnya langsung dijual sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, pemanas industri, dan penggunaan domestik setelah penambahan odoran (zat berbau) untuk keamanan.

3. Gas Asam (Sour Gas) dan Gas Manis (Sweet Gas)

Klasifikasi ini didasarkan pada keberadaan kontaminan yang korosif, terutama hidrogen sulfida ($\text{H}_2\text{S}$) dan karbon dioksida ($\text{CO}_2$).

Gas Asam (Sour Gas)

Gas asam adalah gas alam yang mengandung konsentrasi $\text{H}_2\text{S}$ dalam jumlah signifikan. $\text{H}_2\text{S}$ sangat beracun, korosif, dan harus dihilangkan secara ketat sebelum gas dapat digunakan atau didistribusikan. Proses penghilangan $\text{H}_2\text{S}$ ini sering disebut proses "sweetening."

Gas Manis (Sweet Gas)

Gas manis adalah gas alam yang hampir bebas dari hidrogen sulfida. Meskipun gas manis mungkin masih mengandung $\text{CO}_2$, klasifikasi "manis" secara spesifik merujuk pada rendahnya kandungan $\text{H}_2\text{S}$. Gas ini memerlukan lebih sedikit pemrosesan awal terkait korosi dibandingkan gas asam.

4. Gas Alam Konvensional vs. Gas Alam Non-Konvensional

Perbedaan mendasar lainnya terletak pada bagaimana gas tersebut terperangkap dan diekstraksi dari reservoar:

Secara ringkas, jenis gas alam sangat bervariasi, mulai dari metana murni yang siap pakai (kering dan manis) hingga campuran kompleks yang kaya hidrokarbon cair (basah) atau mengandung zat berbahaya yang memerlukan remediasi intensif (asam). Diversitas ini mendorong perkembangan teknologi pengolahan gas alam yang canggih untuk memenuhi kebutuhan energi yang aman dan efisien.