Rekomendasi dan Daftar Mobil yang Direkomendasikan untuk Menggunakan Pertalite (RON 88)

Ilustrasi Mobil Hemat Bahan Bakar Gambar SVG sederhana yang menampilkan siluet mobil kompak dengan ikon tetesan bahan bakar kecil.

Pertalite, dengan nilai oktan (Research Octane Number/RON) 88, adalah salah satu jenis bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang paling umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Meskipun popularitasnya terkadang menurun seiring ketersediaan jenis BBM lain, banyak pemilik kendaraan, terutama mobil-mobil yang lebih tua atau LCGC (Low Cost Green Car), masih mengandalkan Pertalite karena faktor harga.

Namun, tidak semua mesin mobil dirancang untuk menggunakan bahan bakar beroktan rendah seperti Pertalite. Menggunakan bahan bakar dengan RON di bawah rekomendasi pabrikan dapat menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai knocking atau detonasi, yang berpotensi merusak komponen mesin dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil untuk mengetahui daftar mobil Pertalite yang memang secara spesifikasi teknis aman dan direkomendasikan untuk mengonsumsi bahan bakar ini.

Memahami Kebutuhan Oktan Mesin Mobil

Secara umum, mobil modern dengan rasio kompresi tinggi (misalnya, di atas 10:1 atau 11:1) membutuhkan oktan yang lebih tinggi (seperti Pertamax/RON 92 atau lebih) untuk mencegah pembakaran prematur. Mobil yang aman menggunakan Pertalite biasanya memiliki rasio kompresi yang lebih rendah, umumnya di bawah 10:1, atau sudah dilengkapi dengan teknologi ECU (Engine Control Unit) yang mampu menyesuaikan waktu pengapian (timing) secara dinamis untuk mengantisipasi pembakaran yang kurang stabil.

Daftar Mobil yang Umumnya Cocok Menggunakan Pertalite

Klasifikasi ini sangat bergantung pada tahun produksi dan regulasi pemerintah saat mobil tersebut dipasarkan. Mobil-mobil yang paling aman menggunakan Pertalite umumnya adalah mobil-mobil ekonomis dan mobil tua sebelum era teknologi mesin yang menuntut kompresi tinggi.

1. Mobil Low Cost Green Car (LCGC) Generasi Awal

Mobil-mobil LCGC dirancang untuk efisiensi biaya, termasuk biaya operasional bahan bakar. Banyak model LCGC awal dipasarkan dengan kompresi yang memungkinkan penggunaan RON 88.

2. Mobil Keluarga (MPV) dan City Car Klasik

Model-model yang populer di segmen ini sebelum tahun 2015 sering kali didesain dengan toleransi oktan yang lebih luas.

3. Mobil Hatchback dan Sedan Lawas

Mesin-mesin yang menggunakan teknologi multi-point injection (MPI) dan belum menggunakan turbocharger umumnya lebih fleksibel terhadap RON 88.

Pentingnya Verifikasi Resmi (Buku Manual)

Meskipun daftar di atas memberikan gambaran umum mengenai daftar mobil Pertalite, satu-satunya sumber informasi yang paling akurat dan terjamin adalah buku manual kendaraan (Owner’s Manual) yang disediakan oleh pabrikan. Pabrikan akan mencantumkan spesifikasi minimum RON yang direkomendasikan untuk mesin mereka.

Jika buku manual tidak tersedia, coba cari stiker informasi yang biasanya terletak di tutup tangki bahan bakar atau di sekitar dasbor pengemudi. Di sana biasanya tertera instruksi seperti "RON 90 Min" atau "RON 88 OK".

Risiko Menggunakan Pertalite pada Mobil Non-Rekomendasi

Jika mobil Anda memiliki rasio kompresi tinggi (umumnya di atas 10.5:1) dan Anda memaksanya menggunakan Pertalite, mesin akan mengalami knocking. Fenomena ini terjadi ketika campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan sebelum busi memercikkan api. Ini menghasilkan gelombang kejut yang merusak piston, katup, dan dinding silinder.

Gejala awal yang mungkin Anda rasakan meliputi: suara "ngelitik" saat akselerasi, hilangnya tenaga, dan peningkatan suhu mesin. Jika gejala ini muncul, segera ganti bahan bakar ke RON yang lebih tinggi (minimal RON 90 atau 92) dan lakukan pengecekan pada sistem pengapian dan sensor ketukan (knock sensor) jika mobil Anda memilikinya.

Kesimpulan

Memilih bahan bakar yang tepat adalah bagian krusial dari perawatan kendaraan. Untuk mengetahui apakah mobil Anda termasuk dalam daftar mobil Pertalite yang aman, prioritaskan selalu informasi resmi dari pabrikan. Mobil-mobil modern, terutama yang menggunakan teknologi mesin injeksi canggih atau turbocharged, hampir selalu membutuhkan RON 92 ke atas untuk menjaga efisiensi dan keawetan mesin.

Menghemat biaya BBM sesekali dengan Pertalite mungkin menggoda, namun biaya perbaikan akibat kerusakan mesin karena oktan yang tidak sesuai jauh lebih besar dan tidak sepadan.