Autoklaf adalah peralatan vital di berbagai lingkungan, mulai dari laboratorium mikrobiologi, fasilitas medis, hingga industri farmasi. Fungsinya adalah mensterilkan alat-alat dengan menggunakan uap air panas jenuh di bawah tekanan, yang jauh lebih efektif membunuh mikroorganisme, termasuk spora bakteri yang resisten terhadap panas kering. Mengoperasikan autoklaf memerlukan ketelitian agar sterilisasi berhasil dan keselamatan terjamin. Berikut adalah panduan langkah demi langkah mengenai cara mengoperasikan autoklaf.
Persiapan yang matang menentukan keberhasilan proses sterilisasi. Pastikan semua instrumen bersih dari kontaminasi makroskopis sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf.
Setelah persiapan selesai, ikuti urutan operasional berikut:
Tentukan program siklus yang sesuai dengan jenis material yang akan disterilkan (misalnya, siklus padat, siklus cair, atau siklus pre-vakum). Standar umum untuk sterilisasi instrumen padat adalah 121°C selama 15-20 menit pada tekanan 15 psi (Pound per Square Inch).
Tekan tombol "Start" atau "Run". Pada tahap awal ini, autoklaf akan melakukan fase pembuangan udara (untuk model non-vakum) atau menciptakan vakum (untuk model vakum) untuk memastikan uap dapat menjangkau semua permukaan.
Setelah suhu dan tekanan yang diinginkan tercapai (misalnya 121°C), autoklaf akan mulai menghitung durasi waktu sterilisasi efektif. Selama fase ini, parameter suhu dan tekanan harus stabil.
Setelah waktu sterilisasi selesai, pemanas akan mati. Tekanan akan dilepaskan secara bertahap, baik secara otomatis (slow exhaust) atau manual (fast exhaust). Jangan pernah mencoba membuka pintu sebelum tekanan turun ke titik nol (atmosfer).
Setelah indikator menunjukkan tekanan aman (0 psi), buka pintu sedikit terlebih dahulu untuk membiarkan sisa uap keluar selama beberapa menit. Gunakan APD yang sesuai. Ambil barang dengan hati-hati karena mungkin masih sangat panas, terutama cairan yang berada di dalam wadah tertutup.
Keberhasilan sterilisasi tidak hanya dilihat dari selesainya siklus, tetapi harus diverifikasi menggunakan indikator:
Perawatan rutin sangat penting untuk menjaga efisiensi dan keamanan alat. Setelah selesai digunakan, bersihkan bagian dalam chamber dari residu. Periksa dan bersihkan filter uap jika ada. Secara berkala, gasket pintu harus diperiksa apakah masih elastis dan tidak retak. Penggantian air (jika diperlukan) dan pemeliharaan oleh teknisi bersertifikat harus dijadwalkan sesuai rekomendasi pabrikan.
Dengan mengikuti prosedur yang sistematis dan memperhatikan detail teknis, Anda dapat memastikan bahwa setiap proses sterilisasi menggunakan autoklaf memberikan hasil yang optimal dan aman bagi seluruh pengguna laboratorium.