Ilustrasi bahaya gas beracun.
Hidrogen Sulfida, atau yang sering disingkat H2S, adalah gas yang sangat beracun, korosif, dan mudah terbakar. Meskipun terkenal dengan aromanya yang khas seperti telur busuk pada konsentrasi rendah, bahaya utama H2S adalah kemampuannya untuk dengan cepat menumpulkan indra penciuman (anosmia) seiring meningkatnya konsentrasi. Hal ini membuat H2S menjadi predator yang sangat berbahaya karena korban tidak menyadari bahwa mereka terpapar gas mematikan.
Gas ini terbentuk secara alami dari dekomposisi bahan organik oleh aktivitas bakteri anaerob, terutama di lingkungan tanpa oksigen. Sumber utama paparan H2S di industri meliputi sumur minyak dan gas, fasilitas pengolahan air limbah, pabrik pulp dan kertas, serta sumur geotermal. Bahkan di alam, H2S bisa ditemukan di rawa-rawa atau area vulkanik.
Bahaya H2S terletak pada kemampuannya mengganggu respirasi seluler. Setelah terhirup, H2S dengan cepat diserap melalui paru-paru dan berikatan dengan enzim sitokrom oksidase dalam mitokondria. Ikatan ini secara efektif "mencekik" sel dari dalam karena mencegah sel menggunakan oksigen. Ini mirip dengan mekanisme keracunan sianida, namun H2S menyerang dengan kecepatan yang bervariasi tergantung dosis.
Pada konsentrasi rendah, efeknya mungkin hanya berupa iritasi mata dan tenggorokan. Namun, peningkatan paparan dapat dengan cepat menyebabkan pusing, mual, sesak napas, dan akhirnya kehilangan kesadaran. Paparan akut pada konsentrasi tinggi (di atas 500 ppm) dapat menyebabkan kolaps pernapasan dan kematian dalam waktu kurang dari satu menit.
Tingkat bahaya H2S diklasifikasikan berdasarkan satuan ppm (parts per million) yang terhirup dalam udara:
Pengendalian H2S adalah prioritas utama di sektor industri yang rentan. Strategi pencegahan harus multi-lapis:
Mengabaikan bahaya H2S sama saja dengan mengundang bencana. Karena sifatnya yang tak terlihat dan kemampuannya menghilangkan bau dalam sekejap, pemahaman mendalam mengenai risiko dan kepatuhan ketat terhadap protokol keselamatan adalah satu-satunya benteng pertahanan melawan gas mematikan ini.