Alt Text: Visualisasi dua tangan yang melakukan isyarat, melambangkan komunikasi non-verbal.
Bahasa isyarat adalah modalitas komunikasi visual yang digunakan oleh komunitas tuli di seluruh dunia. Ketika kita berbicara mengenai bahasa isyarat dalam bahasa Inggris, kita merujuk pada sistem isyarat yang digunakan untuk merepresentasikan bahasa Inggris lisan, yang paling terkenal adalah American Sign Language (ASL). Penting untuk dipahami bahwa bahasa isyarat bukanlah sekadar gestur universal atau versi "lambat" dari bahasa Inggris; melainkan, bahasa isyarat adalah bahasa yang lengkap dengan tata bahasa, sintaksis, dan leksikonnya sendiri.
American Sign Language (ASL) adalah bahasa dominan yang digunakan oleh komunitas tuli di Amerika Serikat dan sebagian besar Kanada berbahasa Inggris. Meskipun namanya mengandung "American," ASL berbeda secara signifikan dari bahasa isyarat yang digunakan di Inggris, yaitu British Sign Language (BSL). Perbedaan ini serupa dengan perbedaan antara bahasa Inggris Amerika dan Inggris lisan. ASL menggunakan ruang di depan tubuh (ruang isyarat) untuk menghasilkan isyarat, menggunakan konfigurasi tangan (handshapes), gerakan (movement), orientasi telapak tangan (palm orientation), lokasi (location), dan ekspresi non-manual (seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh) sebagai komponen gramatikalnya.
Salah satu aspek mendasar dari ASL yang perlu dipelajari adalah 'finger spelling' atau ejaan jari. Ejaan jari adalah proses menggunakan konfigurasi tangan spesifik untuk mewakili setiap huruf dari alfabet Inggris. Ini sangat penting untuk menamai orang, tempat, atau istilah teknis yang belum memiliki isyarat resmi. Namun, ejaan jari jarang digunakan secara berkelanjutan dalam percakapan normal ASL; sebagian besar komunikasi dilakukan melalui isyarat leksikal yang sudah mapan. Misalnya, kata 'Hello' memiliki satu isyarat spesifik, bukan dieja huruf per huruf.
Gramatika ASL sering kali mengikuti struktur Object-Verb-Subject (OVS) atau Subject-Object-Verb (SOV), yang berbeda dari struktur Subject-Verb-Object (SVO) dalam bahasa Inggris lisan. Ekspresi non-manual memainkan peran krusial dalam ASL. Alis yang terangkat, kemiringan kepala, gerakan mata, dan posisi mulut tidak hanya menambahkan emosi tetapi juga berfungsi sebagai penanda gramatikal, seperti indikator pertanyaan ya/tidak atau penanda klausa relatif.
Memahami bahwa ASL adalah bahasa yang mandiri sangat penting bagi siapa pun yang ingin berkomunikasi efektif dengan penutur bahasa isyarat Inggris. Belajar ASL bukan sekadar menghafal gerakan; ini adalah mempelajari cara berpikir secara visual-spasial. Seorang penerjemah bahasa isyarat yang terampil akan menerjemahkan makna dan nuansa dari bahasa Inggris lisan ke dalam ASL, bukan sekadar menerjemahkan kata demi kata secara literal.
Meskipun kita berfokus pada bahasa isyarat yang terkait dengan bahasa Inggris (ASL), dunia memiliki ratusan bahasa isyarat yang berbeda, seperti Langue des Signes Française (LSF) di Prancis, atau Indonesian Sign Language (BISINDO/BISINDO) di Indonesia. Globalisasi dan konektivitas telah meningkatkan kesadaran akan keragaman bahasa isyarat ini. Bagi penutur bahasa Inggris yang bepergian atau bekerja di lingkungan multikultural, mengetahui perbedaan antara ASL dan bahasa isyarat lokal menjadi sangat penting untuk inklusivitas.
Di lingkungan pendidikan dan profesional di negara-negara berbahasa Inggris, permintaan akan interpretasi ASL terus meningkat. Aksesibilitas adalah kunci, dan menyediakan penerjemah yang mahir dalam bahasa isyarat bahasa Inggris memastikan bahwa individu tuli memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Belajar bahasa isyarat adalah investasi dalam komunikasi antarbudaya dan inklusi sosial. Ini membuka jendela baru untuk memahami bagaimana pemikiran manusia dapat diekspresikan tanpa melibatkan suara lisan, menunjukkan kekayaan dan kompleksitas komunikasi manusia.
Jika Anda tertarik untuk memulai perjalanan belajar bahasa isyarat yang terkait dengan bahasa Inggris (ASL), sumber daya yang paling efektif adalah kursus yang diajarkan oleh penutur asli atau komunitas tuli. Fokuskan pada penguasaan alfabet jari (finger spelling) sebagai fondasi awal, kemudian lanjutkan ke leksikon dasar dan tata bahasa spasial. Ingat, seperti bahasa lisan lainnya, penguasaan bahasa isyarat membutuhkan praktik reguler dan paparan konstan terhadap pengguna bahasa tersebut.
Kesimpulannya, bahasa isyarat dalam bahasa Inggris, terutama ASL, adalah sistem linguistik yang kaya dan independen. Pengakuannya sebagai bahasa yang sah dan kompleks adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan komunikatif bagi komunitas tuli berbahasa Inggris.