Bahasa Isyarat Britania, atau yang lebih dikenal sebagai British Sign Language (BSL), adalah bahasa visual-spasial yang digunakan oleh komunitas Tuli di Britania Raya, terutama di Inggris dan Wales. BSL bukan sekadar versi isyarat dari bahasa Inggris lisan; ia adalah bahasa yang memiliki tata bahasa, sintaksis, dan kosakata yang sepenuhnya independen dan berbeda. Kesalahpahaman umum sering terjadi di mana orang mengira semua bahasa isyarat di dunia itu sama, padahal kenyataannya, BSL sangat berbeda dengan American Sign Language (ASL) atau bahasa isyarat negara lain.
Perbedaan Fundamental dengan Bahasa Isyarat Lain
Salah satu poin penting yang harus dipahami mengenai BSL adalah independensinya. Dibandingkan dengan ASL (American Sign Language), BSL dan ASL berbagi kurang dari 30% kosakata yang serupa. Ini karena BSL berkembang dari bahasa isyarat yang digunakan di Prancis yang dibawa ke Inggris pada abad ke-18, sementara ASL dikembangkan dari sistem isyarat Prancis yang berbeda dibawa ke Amerika Serikat. Akibatnya, seorang penutur BSL tidak dapat secara otomatis memahami ASL, dan sebaliknya.
BSL menggunakan lima parameter utama dalam pembentukan isyarat:
- Bentuk Tangan (Handshape): Konfigurasi jari saat membuat isyarat.
- Lokasi (Location): Tempat di tubuh atau ruang netral tempat isyarat dibuat.
- Gerakan (Movement): Arah dan jenis gerakan yang dilakukan oleh tangan.
- Orientasi (Orientation): Arah telapak tangan atau punggung tangan menghadap.
- Ekspresi Non-Manual (Non-Manual Features): Ekspresi wajah, gerakan bibir, dan postur tubuh yang merupakan bagian integral dari tata bahasa BSL (misalnya, untuk menandai pertanyaan atau negasi).
Pengakuan dan Status Hukum
Meskipun telah digunakan secara luas selama berabad-abad, pengakuan resmi BSL di Inggris baru terjadi relatif belakangan. Pada tahun 2003, Pemerintah Britania Raya secara resmi mengakui BSL sebagai bahasa minoritas yang diakui, mengikuti konvensi Uni Eropa. Pengakuan ini merupakan langkah krusial dalam meningkatkan aksesibilitas layanan publik bagi komunitas Tuli. Institusi seperti layanan kesehatan (NHS) dan layanan darurat diwajibkan menyediakan juru bahasa BSL jika diperlukan.
Namun, perjuangan untuk kesetaraan akses masih terus berlanjut. Tantangan utama saat ini adalah kurangnya juru bahasa BSL yang terdaftar dan terlatih secara memadai di seluruh wilayah, terutama di luar pusat-pusat kota besar. Selain itu, ada upaya untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan mencakup BSL sebagai pilihan bahasa yang sah.
BSL dalam Budaya dan Media
Budaya Tuli di Britania Raya sangat kaya dan erat kaitannya dengan BSL. Komunitas Tuli seringkali mengadakan acara sosial, teater, dan puisi yang sepenuhnya diekspresikan dalam BSL. Media visual seperti televisi memainkan peran penting dalam menyebarkan kesadaran. Meskipun siaran televisi telah lama menampilkan penerjemah BSL untuk berita utama, ada peningkatan permintaan untuk lebih banyak konten yang dibuat oleh dan untuk komunitas Tuli, bukan hanya konten yang diterjemahkan.
Perbedaan regional juga terlihat dalam BSL; meskipun standar umum ada, beberapa isyarat dapat bervariasi antara London, Manchester, atau Skotlandia. Ini mirip dengan dialek dalam bahasa lisan. Memahami kompleksitas ini penting bagi siapa pun yang ingin mempelajari BSL secara mendalam atau berinteraksi dengan komunitas penuturnya.
Secara keseluruhan, BSL adalah bahasa yang dinamis dan vital. Ia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga penjaga identitas budaya dan warisan komunitas Tuli di Britania Raya. Peningkatan pemahaman publik tentang BSL adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan setara.