Kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia, Piala Dunia, selalu membawa sorotan global. Setiap edisi membawa serta serangkaian aturan Piala Dunia 2022 yang perlu dipahami, baik oleh pemain, pelatih, maupun para penggemar setia. Meskipun prinsip dasar sepak bola tetap sama, FIFA secara berkala melakukan penyesuaian minor atau penegasan terhadap regulasi untuk menjaga sportivitas dan kualitas permainan.
Salah satu aspek fundamental dari setiap turnamen adalah strukturnya. Edisi terakhir di Qatar mengadopsi format yang berbeda dari beberapa edisi sebelumnya karena pertimbangan waktu penyelenggaraan dan jumlah peserta. Secara umum, kompetisi terbagi menjadi dua fase utama:
Salah satu perubahan paling signifikan yang diadopsi secara luas dalam regulasi FIFA dalam beberapa tahun terakhir, dan tetap berlaku untuk aturan Piala Dunia 2022, adalah jumlah pergantian pemain yang diizinkan. Sebelumnya, tim hanya diizinkan melakukan tiga kali pergantian pemain dalam waktu normal. Namun, untuk mengurangi risiko cedera dan memungkinkan pelatih lebih banyak strategi:
Aturan offside adalah salah satu area yang paling sering menimbulkan perdebatan. Meskipun interpretasi VAR (Video Assistant Referee) terkadang terasa rumit, prinsip dasar tetap mengacu pada Laws of the Game IFAB (International Football Association Board). Pada dasarnya, seorang pemain dinyatakan dalam posisi offside jika:
Penting untuk dicatat bahwa jika seorang pemain hanya 'sejajar' dengan pemain kedua lawan terakhir, ia tidak dianggap offside. VAR memainkan peran krusial dalam meninjau keputusan garis tipis ini, memastikan keputusan yang lebih akurat berdasarkan garis yang ditarik oleh sistem semi-otomatis.
Turnamen ini sangat bergantung pada teknologi mutakhir untuk membantu wasit menegakkan aturan Piala Dunia 2022:
Aspek disiplin sangat penting. Kartu kuning dan merah diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Meskipun fokus utama adalah pada permainan yang adil, akumulasi kartu kuning juga memiliki konsekuensi serius:
Seorang pemain yang menerima dua kartu kuning dalam dua pertandingan yang berbeda akan otomatis diskors untuk pertandingan berikutnya. Kartu kuning akan dihapus (di-reset) setelah fase perempat final, untuk memastikan bahwa pemain tidak melewatkan final karena akumulasi kartu kuning dari babak sebelumnya.
Memahami setiap detail dari aturan Piala Dunia 2022 membantu penonton mengapresiasi jalannya pertandingan dengan lebih baik. Dari jumlah substitusi yang meningkat hingga penerapan teknologi canggih untuk keadilan, setiap regulasi dirancang untuk meningkatkan kualitas dan integritas kompetisi tertinggi dalam dunia sepak bola ini.